Cara Tepat Menyikapi Friendzone Agar Nggak Terjebak Selamanya

By Hai Gadis

Kamu merasa sudah deket banget dan nyaman sama seseorang (lawan jenis), tapi masih aja dianggap temen? Jangan-jangan kamu terjebak fiendzone! Pada dasarnya friendzone merupakan istilah yang digunakan pada pria dan wanita yang memiliki kedekatan sangat akrab, tetapi salah satu dari mereka hanya menganggap hubungan tersebut sebagai pertemanan. Keadaan ini bikin perasaan sedih, kesal, bingung, tapi juga bingung cara menyikapi friendzone gimana.

Bisa saja friendzone terjadi karena kamu yang nggak ingin berpacaran dengan doi dan hanya ingin dekat sebagai teman. Bisa juga keadaan ini terjadi karena kamu yang jatuh cinta tetapi doi hanya ingin berteman dekat. Apapun itu, friendzone pastinya bikin nggak nyaman salah satu pihak. Terkadang mungkin kamu berpikir nggak masalah di hubungan ini karena persahabatan jauh lebih penting meski harus mengorbankan perasaan. Terkadang juga kamu merasa harus keluar dari hubungan ini dan nggak usah menjalin pertemanan dengannya daripada terlanjur baper tapi malah nggak bisa memiliki.

Keadaan friendzone memang membingungkan. Untuk itu, kamu harus tahu cara menyikapi friendzone ini dengan baik. Nggak usah khawatir, Girls. Mending simak aja tips dari HaiGadis berikut ini.

Cara menyikapi friendzone agar kamu nggak terjebak selamanya

Saat kamu menyadari bahwa kamu punya perasaan lebih padanya tetapi dia adalah temanmu, begini nih cara menyikapi friendzone yang bisa kamu lakukan:

1. Menimbang risiko dan konsekuensi yang akan kamu terima

Cara menyikapi friendzone yang pertama adalah dengan mempertimbangkan konsekuensi maupun risiko dari hubungan yang kamu jalani, Girls. Kamu bisa mempertimbangkan apakah hubunganmu pantas memiliki sebuah komitmen atau enggak. Sebab, suatu hubungan nggak semata-mata karena rasa cinta dan nyaman saja. Tetap aja bahan pertimbangan lainnya yang nggak bisa dipaksakan. Daripada perasaanmu terlalu dalam tetapi ternyata perasaan kalian berdua nggak bisa dipaksakan, ‘kan?

Namun bisa jadi juga bahwa memiliki komitmen seperti berpacaran justru akan membuatmu dan dia lebih bahagia tanpa harus merusak persahabatan. Nah, kamu perlu mempertimbangkan soal hal ini dengan menilai sikapnya selama ini. Jika doi sebenarnya punya perasaan denganmu tetapi ada alasan lain yang membuatnya harus menganggapmu teman, kamu bisa mempertimbangkan apakah alasan tersebut bisa dihadapi atau enggak. Akan berbeda jika dia sebenarnya nggak punya perasaan lebih padamu, karena ia cukup puas dan merasa cukup dengan kamu berada di sisinya sebagai teman baik. Jadi, jangan terlalu dikuasai rasa baper ya, Girls!

2. Minta pendapat teman mengenai hubungan kalian berdua

Terkadang saat kamu jatuh cinta, pikiran akan sulit berpikir realistis dalam cara menyikapi friendzone. Untuk itu, kamu bisa mencoba meminta pendapat teman terdekat kalian. Bisa saja ‘kan si dia menceritakan bagaimana soal kamu di depan temanmu tersebut. Hal ini bisa kamu pertimbangkan agar kamu bisa bersikap dengan lebih baik. Temanmu pasti akan mengatakan kalau si dia sesungguhnya tertarik padamu. Atau memang nggak ada perasaan lebih selain sebagai teman.

Selain itu, kamu juga bisa minta pendapat temanmu lho mengenai bagaimana kalau kalian pacaran dan bagaimana kalau kalian hanya berteman. Jika temanmu ini adalah sahabat kalian berdua, kamu juga perlu mempertimbangkan perasaannya. Bisa saja dengan kalian berpacaran, persahabatan dengan teman lainnya jadi rusak.

Jika dia nggak memiliki perasaan yang sama denganmu, begini cara menyikapi friendzone:

3. Jaga jarak dan kendalikan perasaan

Kalau kamu sudah tahu bagaimana perasaan dia tentang hubungan kalian atau tahu bahwa kalian nggak mungkin berpacaran, kamu perlu jaga jarak dalam cara menyikapi friendzone selanjutnya. Jaga jarak ini maksudnya bukan berarti kamu menghilang dari kehidupannya. Namun kamu hanya perlu agak menjauh untuk lebih bisa mengendalikan perasaan. Jaga jarak juga bisa mencegah agar perasaanmu nggak semakin dalam.

Dalam jaga jarak ini, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan. Jika biasanya kalian intens chating-an, maka selama jaga jarak ini coba deh komunikasi agak dilonggarkan. Kamu juga bisa membatasi diri agar nggak sering-sering bertemu dengannya. Jaga jarak ini hanya sementara waktu kok sampai hatimu siap menerima hubungan friendzone ini. Oh ya, jika kamu kurang nyaman terlalu akrab dengannya dalam hubungan ini, boleh kok sampaikan padanya. Mungkin dia akan maklum dan lebih jaga sikap terhadapmu.

4. Sibukkan diri dan introspeksi diri

Cara menyikapi friendzone yang bisa kamu lakukan selanjutnya adalah menyibukkan diri dengan hal lain. Kamu bisa menyibukkan diri dengan aktivitas belajar atau bekerjamu. Bisa juga kok dengan mengembangkan hobi dan minatmu. Jadi, kamu nggak bakal terlalu memikirkan soal kondisi friendzone ini, Girls.

Selain itu, kamu juga bisa introspeksi diri. Bisa saja kamu selama ini kurang menjadi pribadi yang menyenangkan. Namun, jangan sampai introspeksi diri ini berpatok pada apa mau dia, ya. Kamu pun bakalan tetap bisa menjadi diri sendiri dan menjadi pribadi yang lebih keren. Bukan semata-mata untuk dia, tetapi untuk dirimu sendiri. Siapa tahu kamu bakalan mendapatkan orang yang lebih baik,’kan?

5. Buka hati untuk orang lain sementara

Meski tetap berteman dengannya, kamu bisa kok menyikapi friendzone ini dengan mencari orang baru. Apalagi kalau kamu sudah tahu bahwa ia nggak punya perasaan lebih dari teman kepadamu. Dengan membuka hati untuk orang lain, kamu bakalan mudah mencari yang lebih cocok dan memang punya perasaan yang sama terhadapmu.

Kamu pun nggak akan terlalu fokus dengan hubungan friendzone-mu dengan si dia. Perhatian kamu jadi lebih teralihkan dengan adanya si orang baru. Yang terpenting, nantinya jangan sampai terjebak ke hubungan friendzone lagi, ya. Kamu harus bisa lebih pandai mengendalikan perasaan.

6. Anggap dia sebagai teman biasa dengan memberi batasan pada kedekatan kalian

Jika kamu menyimpan perasaan padanya tetapi tahu bahwa hubungan kalian nggak akan bisa lebih dari sekadar teman, kamu perlu cara menyikapi friendzone dengan tepat. Caranya yaitu menganggap dia sebagai teman biasa. Mungkin agak susah karena kamu sudah terlanjur menyimpan perasaan, tetapi kamu harus realistis bahwa kalian hanyalah teman. Kamu pun sudah seharusnya membuat batasan, sejauh apa seharusnya kedekatan seorang teman biasa.

Misalnya, biasanya kamu dan dia terlalu akrab seperti pacaran, maka kamu bisa tegas mengatakan padanya bahwa kedekatan kalian seharusnya terbatasi dan sewajarnya saja. Begitu pula dengan perlakuan istimewa lainnya. Sebab perasaan wanita sangat sensitif, sehingga batasan dalam berhubungan pertemanan juga perlu supaya kamu nggak bingung dan nyaman berlebihan.

7. Jangan salahkan diri sendiri mengenai perasaanmu dan keadaanmu

Meski awalnya berat, kamu juga harus berusaha untuk menerima keadaan, Girls. Jika kalian hanyalah sebatas teman dan hubungan nggak bisa diperjuangkan, ya mau bagaimana lagi? Kamu harus bisa menerima keadaan ini sebagai cara menyikapi friendzone dengan baik. Percayalah jika nanti berjodoh dengannya, kamu dan dia akan bersatu.

Kamu pun nggak perlu menyalahkan diri sendiri mengenai perasaanmu yang jatuh cinta padanya. Sebab kamu nggak bisa memilih untuk nyaman atau jatuh cinta dengan siapa, bukan? Anggap saja ini adalah bentuk pendewasaan diri bahwa nggak selalu perasaan cinta akan terbalas. Yakin deh, dengan lebih bersyukur dan menerima keadaan, kamu akan jauh lebih bahagia.

8. Kurangi waktu bertemu dengannya hanya berdua, tetapi ajak teman lainnya

Kadang dalam menyikapi friendzone, kamu akan merasa canggung dengan doi. Hal tersebut wajar kok, Girls. Perasaan canggung tersebut bisa dengan perlahan dikurangi. Caranya, kamu perlu mengurangi waktu untuk bertemu atau berkomunikasi dengannya hanya berdua. Kalau memang ingin bertemu melepas kangen – karena kangen itu wajar – kamu bisa mengajak sahabatmu yang lain juga.

Begitu pula kalau kamu ingin telfonan maupun video call, coba untuk bersama-sama melalui grup. Dengan begini, perasaan canggungmu dengannya akan lebih terkendali. Jika sudah terbiasa, nantinya kamu dan dia akan seperti biasa lagi kok.

9. Tetap berteman tanpa saling memanfaatkan

Meski ada perasaan padanya atau dia yang memiliki perasaan padamu, hubungan pertemanan harus berjalan seperti halnya kamu berteman dengan teman-teman lainnya. Jangan sampai deh karena salah satu memiliki perasaan, yang satunya malah memanfaatkan. Misalnya nih, kamu memiliki perasaan dengannya yang hanya menganggapmu sebagai teman.

Lalu dia akan sering meminta bantuanmu tanpa mempertimbangkan apakah kamu sedang kesusahan atau enggak. Begitu pula sebaliknya. Kamu pun jangan sampai terjebak perasaan dan kembali memperlakukannya dengan istimewa. Ingat, bersikaplah seperti kamu bersikap dengan temanmu yang lain.

Jika kamu menangkap tanda bahwa dia punya perasaan padamu tetapi nggak kunjung mengungkapkan perasaan, begini nih cara menyikapi friendzone supaya kamu nggak terjebak terus:

10. Mengekspresikan perasaanmu secara tersirat

Nah, kalau cara menyikapi friendzone yang satu ini sih khusus buat kamu yang tahu bahwa dia sebenarnya juga punya perasaan nyaman ke kamu lebih dari teman. Mungkin saja alasannya nggak kunjung mengajakmu pacaran adalah hal-hal seperti ia takut dikhianati, belum move on, fokus dengan aktivitas, atau nggak berani mengungkapkannya padamu. Jika kamu sudah tahu alasannya dan alasan tersebut ternyata bisa diselesaikan tanpa risiko yang terlalu tinggi, kamu bisa mencoba meyakinkannya.

Kamu bisa mencoba sesekali ngobrol soal hubungan pacaran dan konsekuensi baik / buruk yang akan didapatkan. Selain itu, kamu juga bisa menunjukkan perasaanmu agar dia yakin untuk menjalin hubungan denganmu tanpa kamu harus mengungkapkannya. Misalnya saja dengan meluangkan waktu lebih banyak padanya, memberi perhatian, peduli, dan membuatnya nyaman. Eh, tetapi jangan memberikan perasaanmu terlalu berlebihan, ya supaya kamu nggak sakit hati sendiri nantinya.

11. Santai saja, nggak usah terlalu baper dan berharap

Kamu mungkin merasa kalau ia ada tanda-tanda punya perasaan denganmu dan kamu ingin memperjuangkannya agar bisa lepas dari friendzone lalu menuju hubungan lebih serius. Boleh-boleh saja kok, asalkan kamu nggak bersikap berlebihan. Boleh mengistimewakannya tetapi sewajarnya saja.

Kamu pun jangan berharap berlebihan. Sebab kalau ternyata kalian nggak bisa menuju hubungan yang lebih serius, kamu bakalan patah hati banget. Perasaanmu juga bakalan nggak nyaman, karena kalian tetap harus berteman. Jadi, jangan berlebihan, ya!

12. Jujur tentang perasaanmu

Mungkin kamu merasa, masa cewek nembak cowok duluan? Dalam cara menyikapi friendzone yang satu ini, maksudnya jujur tentang perasaanmu adalah mengungkapkan perasaan. Mengungkapkan perasaan beda dengan ‘nembak’ dia untuk jadi pacarmu lho. Kamu bisa mengatakan perasaanmu secara elegan dengan bilang begini, “Hubungan kita yang seperti ini apa nggak terlalu akrab kalau hanya sebatas teman? Aku cuma takut nyaman dan jatuh cinta sama kamu.”

Atau bisa juga kamu bilang, “Aku nyaman kita akrab seperti ini. Salah nggak sih, padahal kita hanya teman?” Dengan begini, dia bakalan mikir lagi lho. Kalau ia punya perasaan denganmu, maka ia akan mempertimbangkan dan memikirkan bagaimana kalian bisa meninggalkan friendzone lalu mulai berpacaran. Namun jika ia nggak tertarik padamu selain sebatas teman, ia nggak akan tega membuatmu nyaman sendirian dan nantinya bakalan mengambil sikap kok.

13. Bersiaplah dengan kejutan-kejutan baru di luar ekspektasi

Cara menyikapi friendzone yang satu ini berlaku bagi kamu yang ingin melanjutkan hubungan lebih jauh dengannya karena ada kesempatan bahwa si dia juga tertarik denganmu. Kamu harus mempertimbangkan, jika pacaran dengan seorang teman, apakah siap menerima hal-hal atau tantangan baru yang kadang di luar ekspektasimu? Kamu harus sadar bahwa dinamika hubungan akan berubah seiring berjalannya waktu.

Kamu harus bisa memposisikan dia sebagai teman sekaligus sebagai pacar. Di hadapan teman yang lain, kamu perlu memperlakukannya seperti kamu memperlakukan teman lainnya. Sementara saat sedang berdua, kamu boleh bersikap selayaknya pacar. Namun kalau kamu belum siap akan hal ini, kamu bisa melepaskan diri dari friendzone dengan menganggapnya teman biasa dan membatasi komunikasi agar nggak terlalu akrab.

14. Jangan melibatkan teman yang lain dalam masalah kalian berdua

Bagaimana pun, persoalan perasaan kamu dan dia adalah urusan kalian berdua. Entah masalah terjadi saat hubungan kalian sudah semakin jauh atau masih terjebak friendzone, kamu harus menyelesaikannya tanpa melibatkan teman-teman yang lain. Kamu bisa mengkomunikasikan masalahmu dengannya dengan menyampaikan secara terbuka.

Jangan sampai tergoda untuk melampiaskan perasaanmu atas masalah tersebut di hadapan teman-teman lainnya, Girls. Temanmu bisa berada di posisi sulit karena sama-sama dekat dengamu dan doi. Kalau hubungan soal pertemanan bersama sih nggak masalah diselesaikan bersama-sama. Tapi jika hanya terkait kamu dan dia, selesaikan secara privasi saja, ya!

15. Bersiaplah dengan segala kemungkinan seperti persahabatan berakhir saat hubungan berakhir

Cara menyikapi friendzone dengan menuju zona pacaran mungkin adalah hal yang kamu harapkan. Kamu pun bisa saja akan mencapainya. Namun ingat, bahwa hubungan juga bisa berakhir. Dengan kamu dan dia berpacaran saja sebenarnya sudah membuat persahabatan kalian terancam. Apalagi jika kamu dan dia sudah putus cinta? Pasti akan sulit untuk kembali bersahabat dengannya. Hal ini juga perlu kamu dan ia pertimbangkan ya, Girls.

Itu dia beberapa cara menyikapi friendzone yang bisa kamu lakukan. Terkadang lepas dari friendzone nggak harus dengan kamu menjalin hubungan lebih dalam dengan si dia. Namun bisa juga dengan menerima keadaan untuk tetap berteman, lebih mengendalikan perasaan, dan memiliki batasan dalam pertemanan agar nggak terlalu akrab. Gimana? Siap lepas dari friendzone?


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *