Kamu Menghadapi Perjodohan? Yuk Simak Beberapa Pertimbangan Berikut Ini
Menghadapi perjodohan tidak semudah kelihatannya. Bagi anak muda masa kini yang punya pertemanan lebih luas, kadang perjodohan bisa membuat seseorang tak bisa bersama dengan orang yang mereka cintai.
Perjodohan memang hal yang lazim di Indonesia, jadi jangan heran kalau kamu tiba-tiba dikenalkan dengan seseorang dengan tujuan membina rumah tangga. Tapi tak semua anak muda suka dengan acara perjodohan ini lho, banyak yang risih dan tak nyaman ketika harus berkenalan dengan orang baru.
Kalau kamu ada rencana menghadapi perjodohan, tips berikut ini akan membantumu, Girls. Setidaknya dengan cara-cara ini kamu tetap bisa memilih pasanganmu sendiri sesuai kriteria yang sudah kamu tetapkan.
Table of Contents
Cara Menghadapi Perjodohan
1. Lakukan Diskusi Bersama Orang Tua
Sebagai pihak yang nantinya akan dijodohkan, kamu bisa berdiskusi dulu dengan orang tua. Kamu bisa tanyakan pertanyaan dasar seperti, ‘kenapa harus perjodohan?’ atau ‘kenapa harus memilih si A sebagai calon pasangan?’ dan lain sebagainya.
Dengan bertanya hal-hal tersebut, kamu akan tahu tujuan orang tuamu melakukan perjodohan. Tentunya semua orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya. Namun alangkah lebih baik jika kamu dan orang tua sama-sama mengerti bagaimana keinginan masing-masing.
2. Jangan Buru-Buru Kamu Tolak
Kalau kamu memang sedang single, tak ada salahnya melihat calon-calon yang sudah orang tua siapkan. Akan tetapi ingatkan mereka bahwa keputusan tetap ada di tanganmu; kamu berhak memilih sendiri apakah ingin menerima calon tersebut atau tidak. Siapa tahu, dari calon-calon tersebut ternyata ada yang ‘nyantol’ di hatimu.
Ini tentu beda kalau kamu sudah punya pasangan, kamu bisa mengatakannya dengan jujur pada orang tua. Kamu juga bisa mengajak pacarmu untuk datang ke rumah dan berdiskusi bersama. Dengan begitu, mungkin orang tuamu akan luluh dan membatalkan perjodohan tersebut.
3. Melakukan Seleksi
Ketika kamu bersedia menerima perjodohan orang tua, kamu akan mulai diperkenalkan dengan calon-calon yang sudah mereka siapkan. Kamu bisa nih mulai melakukan seleksi awal untuk menentukan mana yang sekiranya cocok dengan preferensimu.
Kamu bisa meminta pertemuan dengan si calon, melakukan kontak percakapan via telepon, atau mengajukan mereka beberapa pertanyaan. Mulailah dengan menanyakan hal-hal mengenai dirinya, pandangannya terhadap perjodohan, serta kondisi keluarganya. Jangan ragu bertanya hal lain seperti kegemaran, preferensi dan kepribadian.
4. Membuat Keputusan
Jika kamu rasa sudah cukup, kamu bisa mulai membuat keputusan apakah hendak menerima atau menolak perjodohan tersebut. Apabila kamu merasa cocok, kamu bisa katakan kepada orang tua dan si calon. Kalau orang tua memberikan sinyal lampu hijau, kamu bisa memulai hubungan lebih dekat.
Tapi kalau kamu merasa tak cocok, jelaskan baik-baik kepada si calon dan orang tua. Kamu bisa memberikan alasan mengapa kamu tak menyukainya dan tak berniat melanjutkan. Ini karena kamu tahu apa yang terbaik untuk dirimu sendiri, jadi kamu berhak memilih siapa pasanganmu.
Cara Menolak Perjodohan dengan Sopan
Kalau sejak awal kamu tak berniat untuk menerima perjodohan, cara-cara berikut ini bisa kamu lakukan untuk menghadapinya, diantaranya adalah:
1. Tolak dengan Sopan
Memilih pasangan hidup memang tak boleh sembarangan, karena itu kamu berhak menolak perjodohan kalau memang tak cocok. Untuk menolaknya kamu bisa mulai dengan berbincang dengan orang tua, katakan secara jujur bahwa kamu tahu apa yang kamu inginkan dan tidak berniat menerima perjodohan.
2. Mengobrol dengan Orang Tua
Semua masalah sebenarnya bisa selesai dengan diskusi dan pemahaman yang baik dari masing-masing pihak. Begitu pula dengan perjodohan, kalau orang tua terus memaksa, coba mulai mengobrol bersama mereka. Kamu bisa jelaskan kondisimu dan memberikan alasan kenapa harus menolak perjodohan tersebut.
3. Diskusi dengan Pasangan
Kalau kamu sudah punya pacar, coba ajak dia berdiskusi. Kamu bisa minta komitmennya untuk segera melamarmu atau mengenalkannya ke orang tua. Cara ini cukup ampuh untuk mengatasi masalah perjodohan karena orang tua sudah tahu kalau kamu punya calon sendiri.
4. Sibukkan Diri dengan Aktifitas
Setelah menolak dengan sopan, kamu bisa mulai menyibukkan diri dengan aktifitas. Sering berada di rumah atau dalam jangkauan orang tua akan membuat kamu rentan dijodohkan. Karena itu, kamu bisa mulai mencari pekerjaan atau melanjutkan pendidikan guna ‘mengulur waktu’ agar tak dijodohkan.
Menghadapi perjodohan memang harus pintar-pintar. Ketika mengalaminya, kamu sebagai pihak yang dijodohkan tetap punya hak untuk menolak. Jangan sampai masa depanmu terganggu hanya karena kamu tak menyukai pasanganmu ya Girls.