Mengenal Apa Itu Misophonia Mulai dari Gejala Hingga Cara Pengobatan
Pernahkah kamu merasa terganggu atau merasa kesal ketika mendengar suara kunyahan dari orang lain? Jika iya mungkin kamu tengah mengalami sindrom Misophonia. Ini adalah kelainan yang membuat orang lebih sensitif ketika mendengar suara tertentu.
Biasanya sindrom ini sudah muncul sejak kamu masih berusia dini, dan akan berkelanjutan hingga kamu dewasa. Pertanyaanya, kok bisa terjadi sindrom aneh seperti itu?
Ada banyak faktor yang menyebabkan masalah tersebut, jadi jika ingin tahu lebih lanjut maka simaklah penjelasan berikut ini.
Table of Contents
Apa Itu Misophonia?
Misophonia merupakan keadaan ketika memperlihatkan respons yang tidak biasa (berlebihan). Mulai dari tiba-tiba marah dan mudah cemas ketika mendengar bunyi-bunyian tertentu. Ketika mendengar suara tersebut penderita akan merasa kurang nyaman bahkan parahnya bisa tertekan sampai depresi.
Meski terkesan mengganggu, namun sindrom ini bukan menjadi salah satu jenis penyakit atau kelainan yang membahayakan. Ini hanyalah sebuah sindrome yang mungkin akan terbawa hingga kita berusia dewasa.
Lantas siapa saja yang rentan terkena sindrom ini? Jawabannya adalah anak-anak dengan rentan usia 9 sampai 12 tahun. Tak hanya perempuan saja, sindrome ini juga sangat rentan menyerang laki-laki khususnya usia kanak-kanak.
Gejala-Gejala dari Sindrom Misophonia
Meskipun dikatakan hanya sebagai sindrom semata namun tetap ada saja gejala-gejala yang ditimbulkan oleh Misophonia. Mereka yang mengidapnya mudah dikenali lewat reaksi ekstrem berupa kecemasan ataupun kemarahan terhadap suatu suara. Adapun gejala lengkapnya adalah sebagai berikut:
- Menjadi lebih agresif secara fisik terhadap benda-benda tertentu.
- Lebih merasa jijik yang berujung kemarahan.
- Menjauhkan diri kepada orang-orang yang sering menimbulkan suara dari pemicu kecemasan yang dirasakannya.
- Sangat agresif sampai melakukan penyerangan terhadap orang yang membuat suara dan menganggu pendengarannya.
Selain itu penderita juga akan mengalami beberapa reaksi fisik yang dapat mama ketahui secara jelas. Berikut adalah reaksi-reaksi itu:
- Tubuh merasa sangat panas.
- Muncul tekanan yang kuat di sekujur tubuh terutama pada bagian dada.
- Otot akan menegang.
- Degup jantung terasa lebih kencang.
Cara Pengobatan Sindrom Misophonia
Jika saat ini kamu menyadari bahwa sedang mengalami sindrom Misophonia jangan terlalu sedih, karena masih ada pengobatan yang bisa dilakukan. Berikut penjelasannya :
1. Terapi Perilaku
Untuk mengobati sindrom ini cara pertama yang bisa dilakukan adalah dengan terapi perilaku kognitif atau CBT. Terapi ini akan membantu penderita dalam mengubah asosiasi negatif yang dimilikinya dengan pemicu suara. Penggunaan alat bantu seperti perangkat telinga akan digunakan untuk mengurangi gejala yang ditimbulkan.
2. Konseling
Selain terapi konseling juga bisa digunakan untuk mengobati penderita sindrom ini. Konseling bisa dibantu oleh ahlinya namun bisa pula dengan bantuan keluarganya. Cobalah untuk membangun kedekatan dan interaksi yang intens dengan anggota keluarga lain agar kamu tak merasa sendirian.
Penderita Misophonia umumnya lebih sering menyendiri dan menghindari interaksi dan situasi sosial. Bisa dikatakan mereka akan introvert dan tidak mudah bergaul karena gejala yang dirasakan. Bahkan tak jarang pula penderita yang memakai earphone untuk meredam suara-suara yang menganggunya.
Jika sudah demikian, peran orang terdekat kamu sangatlah penting. Mereka harus menjadi sosok yang selalu ada dan sangat mengerti kamu. Begitu juga dengan kamu, mulailah untuk benar-benar bisa bergaul dengan lingkungan dan menyesuaikan diri dengan apa yang terjadi.
Demikianlah penjelasan mengenai sindrom Misophonia yang wajib mama ketahui. Dengan mengenal lebih mengenai sindrom ini kamu kan lebih mudah mengontrol anak dan mengetahui apa yang terjadi pada dirimu sendiri. Setidaknya apabila sudah dialami, maka pengobatan dapat segera dilakukan untuk memulihkan kondisinya. Semoga bermanfaat!